Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 28 Januari 2014

Novi Amelia Akui Pernah Coba Bunuh Diri Dua Kali


"Kata dokter saya kurang keseimbangan otak dan kontrol diri."
Terdakwa kasus kecelakaan maut Novi Amelia (25) menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa, (28/05/2013)

Amelia dikenal publik sebagai wanita yang mengalami gangguan mental karena menabrak tujuh orang pejalan kaki di Jakarta Barat, akhir 2012 silam, dalam keadaan setengah bugil.  Sempat pula beredar kabar bahwa Novi pernah melakukan percobaan bunuh diri.
Hadir di program acara Seputar Obrolan Selebriti (SOS) ANTV, Novi mengakui bahwa kabar soal upaya bunuh diri itu benar.
"Itu benar, saya sudah dua kali mencoba bunuh diri. Yang pertama dengan minum cairan deterjen dan yang kedua sayat-sayat tangan pakai kaca," ujar Novi sambil menunjukkan bekas luka sayatan di pergelangan tangan kirinya pada Yuanita Christiani, host SOS, Selasa, 14 Januari 2014.

Ia mengaku dua percobaan bunuh diri tersebut ia lakukan di indekos saat sedang sendirian. "Yang pertama gagal dan yang kedua saya melakukannya di lobi kosan lalu ketahuan penjaga kos," kisahnya.

Sang penjaga kos kemudian langsung membawanya ke rumah sakit dan nyawa Novi pun tertolong. Wanita berusia 26 tahun tersebut juga mengakui bahwa percobaan bunuh diri ia lakukan sebanyak dua kali lantaran depresi yang dideritanya. Ia sering merasa kesepian dan terbebani karena menjadi tulang punggung keluarganya yang tinggal di Medan.

"Saat ini masih menjalani terapi dan minum obat dari dokter. Kata dokter saya kurang keseimbangan otak dan kontrol diri," kata model majalah pria dewasa itu.

Lebih dekat dengan keluarga

Novi mengaku kejadian-kejadian tersebut telah membuatnya lebih dekat dengan keluarga. Hal tersebut sangat membantu dalam pemulihan tingkat depresi yang selama ini ia alami.

"Sama abang dan kakak sudah dekat," ucapnya.

Di kesempatan tersebut, Novi juga dihipnotis oleh Denny Darko untuk mencoba mengungkapkan perasaannya. Setelah dihipnotis, wanita berusia 26 tahun tersebut merasa lega.

"Yang paling mengganjal adalah saya ingin membahagiakan keluarga. Saya dari kecil sudah hidup susah. Makanya hijrah ke Jakarta untuk mencari kerja yang lebih baik," ucapnya.

Sang ibunda yang juga turut hadir di acara SOS pun mengaku kasihan kepada anak bungsunya. Ia mengatakan sudah mengetahui bahwa Novi sering mengalami stres dan depresi.

"Dari dulu dia suka ngelamun," ujar sang ibu. (eh)

Meski divonis selama enam bulan penjara dan satu tahun masa percobaan oleh Ketua Majelis Hakim, Harijanto, Novi mengaku bersyukur.
"Sekarang saya ambil hikmahnya dan ambil positifnya saja. Yang pasti saya mencoba lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan nggak boleh nyetir dulu,"  kata Novi.

0 komentar:

Posting Komentar